Pertahanan Alzheimer Alami Otak: Bagaimana Sel Kekebalan Tubuh Dapat Beralih Dari Bahaya ke Perlindungan

3

Mikroglia, sel kekebalan khusus di otak, dapat secara aktif mencegah perkembangan Alzheimer – tidak hanya bereaksi terhadap gejalanya. Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa sel-sel ini beralih antara keadaan destruktif dan protektif tergantung pada tingkat protein utama, sehingga membuka pintu bagi terapi yang ditargetkan.

Peran Ganda Mikroglia

Selama bertahun-tahun, mikroglia dipandang sebagai pengobatan potensial dan penyebab Alzheimer. Mereka membersihkan protein yang merusak seperti amyloid-beta dan tau, namun juga memicu peradangan yang memperburuk penyakit. Penelitian dari Icahn School of Medicine ini menjelaskan bagaimana mereka memilih suatu sisi.

Ketika berada di dekat gumpalan amiloid-beta (ciri khas Alzheimer), mikroglia memasuki mode neuroprotektif. Hal ini tidak terjadi secara acak: sel-sel dalam keadaan ini memiliki tingkat PU.1 yang lebih rendah (protein yang sebelumnya dikaitkan dengan Alzheimer) dan ekspresi CD28 yang lebih tinggi – protein utama sistem kekebalan tubuh.

Cara Kerja Sakelar Pelindung

Para peneliti mengujinya dengan memblokir produksi CD28 pada tikus. Hasilnya? Mikroglia yang berbahaya dan menyebabkan peradangan menjadi dominan, dan plak amiloid-beta terbentuk dengan cepat. Sebaliknya, tikus dengan tingkat PU.1 yang lebih rendah secara alami (mirip dengan tikus yang memiliki resistensi genetik terhadap Alzheimer) menunjukkan timbulnya penyakit yang tertunda.

“Mikroglia bukan sekadar respons yang merusak terhadap penyakit Alzheimer – namun juga dapat menjadi pelindung otak.” – Anne Schaefer, ahli saraf

Hal ini menjelaskan mengapa ekspresi PU.1 yang lebih rendah dikaitkan dengan penurunan risiko Alzheimer pada manusia: hal ini secara alami mendukung subtipe mikroglia pelindung. Sel-sel ini tidak hanya memperlambat akumulasi amiloid-beta tetapi juga membatasi agregasi tau, sehingga mengatasi dua faktor penyakit kritis.

Implikasi terhadap Pengobatan

Alzheimer adalah penyakit yang memiliki banyak aspek, artinya tidak ada obat tunggal yang dapat menyembuhkannya. Namun, penelitian ini menyarankan target terapi baru: menggeser mikroglia ke mode perlindungannya.

Studi ini juga menyoroti hubungan sistem kekebalan otak dengan tubuh yang lebih luas. Mikroglia yang dimodifikasi ini berfungsi mirip dengan sel T, menunjukkan logika pengaturan yang sama di seluruh sel kekebalan. Hal ini membuka pintu bagi imunoterapi yang dirancang untuk meningkatkan pertahanan alami otak.

Pada akhirnya, meski bukan solusi lengkap, penemuan ini memberikan langkah penting dalam memanipulasi sistem kekebalan otak untuk melawan Alzheimer – penyakit yang saat ini belum ada obatnya yang efektif.