Penelusuran di internet untuk obat anti-kecemasan lorazepam melonjak tajam setelah kemunculannya yang menonjol di musim ketiga serial hit HBO, The White Lotus. Para peneliti di Universitas California San Diego menemukan lonjakan signifikan dalam kueri terkait setelah acara tersebut dirilis pada 16 Februari, dengan volume penelusuran tetap meningkat selama 12 minggu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi meningkatnya minat untuk membeli obat tersebut, terutama mengingat risiko yang terkait dengan apotek daring yang tidak diatur dan bahaya penyalahgunaan.
Efek ‘Teratai Putih’: Data Mengungkapkan Tren yang Jelas
Studi yang dipublikasikan di JAMA Health Forum ini menganalisis data penelusuran Google dari Januari 2022 hingga akhir Februari 2025. Sebelum acara tersebut dirilis, penelusuran lorazepam relatif stabil. Namun, segera setelah penayangan perdana, kueri melonjak, menghasilkan hampir dua kali lipat volume penelusuran yang diharapkan selama 12 minggu berikutnya—sekitar 1,6 juta penelusuran tambahan. Khususnya, penelusuran untuk benzodiazepin yang terkait—alprazolam dan clonazepam—tidak menunjukkan lonjakan yang sama, sehingga menunjukkan bahwa efek tersebut secara khusus terkait dengan penggambaran lorazepam di acara tersebut.
Mengapa Ini Penting: Risiko dan Konsekuensi di Dunia Nyata
Lonjakan pencarian mengkhawatirkan karena beberapa alasan. Lorazepam, sejenis benzodiazepin yang biasa diresepkan untuk mengatasi kecemasan, memiliki risiko ketergantungan, gejala penarikan diri, dan interaksi berbahaya dengan alkohol. Penggambaran obat dalam acara tersebut tanpa membahas risiko-risiko ini mungkin telah memicu rasa ingin tahu tanpa memberikan informasi keselamatan yang penting.
Masalah yang lebih besar adalah pasar gelap. Para peneliti menunjukkan meningkatnya tren benzodiazepin palsu atau dengan dosis yang tidak tepat yang dijual secara online, beberapa bahkan mengandung opioid sintetis berbahaya seperti nitazene. Membeli obat dari sumber yang tidak diatur mempunyai risiko overdosis atau reaksi merugikan yang tinggi.
“Acara TV ini menyebabkan orang-orang mempertimbangkan untuk membeli benzodiazepin secara online, hal ini sangat memprihatinkan karena ada sejumlah besar produksi ilegal benzodiazepin, dan obat-obatan ini sering kali diberi dosis yang tidak tepat dan/atau tidak konsisten dan terkadang mengandung obat yang sama sekali berbeda,” kata Dr. Olivia Maynard dari Universitas Bristol, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Melampaui Penelusuran: Dampak Penggambaran Media
Studi ini juga menyoroti peningkatan sebesar 64% dalam penelusuran terkait memperoleh lorazepam, yang menunjukkan bahwa pemirsa tidak hanya mencari informasi namun secara aktif mengeksplorasi cara memperoleh obat tersebut. Acara tersebut tidak menggambarkan risiko penghentian lorazepam (serangan panik, kejang) secara tiba-tiba atau bahaya mencampurkannya dengan alkohol, yang berpotensi membuat pemirsa tidak mendapat informasi tentang efek samping yang serius.
Industri hiburan memiliki tanggung jawab untuk menggambarkan obat resep secara bertanggung jawab. Para peneliti menyarankan penerapan pendekatan “praktik terbaik”, seperti panel informasi kesehatan, untuk mengurangi potensi bahaya. Namun, beberapa ahli, seperti Profesor Harry Sumnall dari Liverpool John Moores University, percaya bahwa peringatan keras mungkin kontraproduktif.
“Meskipun akan bermanfaat jika acara hiburan menyertakan nasihat kesehatan yang menonjolkan produk-produk yang berpotensi membahayakan, menurut saya hal ini tidak realistis untuk diharapkan dari sudut pandang kreatif, dan ada risiko bahwa peringatan yang berlebihan dapat menimbulkan hasil yang kontraproduktif,” kata Sumnall.
Gambaran Lebih Besar: Mengatasi Akar Penyebab
Meskipun penggambaran media yang bertanggung jawab itu penting, para peneliti menekankan bahwa tindakan penegakan hukum terhadap produsen obat terlarang dan pendidikan pemberi resep tetap penting. Peresepan benzodiazepin yang berlebihan dan tidak tepat merupakan kekhawatiran utama, dan mengatasi masalah sistemik ini sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Lonjakan penelusuran lorazepam yang terkait dengan Teratai Putih menjadi pengingat akan kekuatan pengaruh media dan perlunya kesadaran yang lebih besar terhadap risiko yang terkait dengan penyalahgunaan obat resep. Industri hiburan, regulator, dan profesional kesehatan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pemirsa mendapat informasi, aman, dan terlindungi dari bahaya pasar narkoba yang tidak diatur.
