Uji Coba Obat Alzheimer Novo Nordisk Gagal Menunjukkan Manfaat

5

Novo Nordisk mengumumkan pada hari Senin bahwa obat semaglutide – bahan aktif dalam obat penurun berat badan populer seperti Ozempic dan Wegovy – tidak memperlambat penurunan kognitif pada pasien dengan gangguan kognitif ringan atau penyakit Alzheimer tahap awal. Temuan ini berasal dari dua uji coba besar, acak, dan terkontrol plasebo yang melibatkan hampir 4.000 peserta selama periode dua tahun.

Optimisme Awal dan Cobaan

Studi ini diluncurkan di tengah meningkatnya kegembiraan tentang potensi semaglutide selain gangguan metabolisme. Obat ini telah menunjukkan kemanjuran yang luar biasa dalam mengobati obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan bahkan kondisi ginjal tertentu. Keberhasilan ini mengarahkan para peneliti untuk menyelidiki apakah hal ini juga dapat mengatasi penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Uji coba tersebut menugaskan peserta untuk menerima semaglutide dalam bentuk pil atau plasebo. Meskipun obat ini berhasil dalam bidang lain, tidak ada peningkatan signifikan secara statistik dalam kognisi atau fungsi sehari-hari pada kelompok semaglutide dibandingkan dengan mereka yang menerima plasebo.

Mengapa Ini Penting

Kegagalan semaglutide dalam uji coba ini penting karena beberapa alasan. Penyakit Alzheimer menyerang puluhan juta orang di seluruh dunia, dan saat ini belum ada obat atau pengobatan yang efektif untuk menghentikan perkembangan penyakit ini. Penyakit ini tidak hanya berdampak buruk bagi pasien dan keluarganya, tetapi juga memberikan tekanan besar pada sistem layanan kesehatan.

Pencarian pengobatan baru terhambat oleh sifat penyakit yang kompleks dan tingginya tingkat kegagalan dalam uji klinis. Janji awal semaglutide berasal dari efeknya pada jalur metabolisme dan inflamasi, yang keduanya berimplikasi pada perkembangan Alzheimer. Data baru menunjukkan bahwa menargetkan jalur-jalur ini mungkin tidak cukup untuk mengubah perjalanan penyakit.

Tanggapan Novo Nordisk

CEO Novo Nordisk Maziar Mike Doustdar mengakui hasil yang mengecewakan dalam video LinkedIn, dengan menyatakan, “Berdasarkan poin data indikatif yang kami miliki, ini bukanlah hasil yang kami harapkan.” Perusahaan tersebut kini tampaknya beralih dari penelitian Alzheimer.

Meskipun semaglutide masih merupakan terobosan dalam pengobatan metabolik, hasil ini menggarisbawahi tantangan dalam menemukan pengobatan yang efektif untuk penyakit neurodegeneratif. Penelitian di masa depan mungkin perlu fokus pada target alternatif atau terapi kombinasi.

Uji coba yang gagal ini menjadi pengingat bahwa menggunakan kembali obat-obatan yang ada untuk mengatasi kondisi baru jarang sekali dilakukan secara langsung, bahkan ketika biologi yang mendasarinya menunjukkan adanya kaitan yang masuk akal.